A. HAKEKAT ETIKA BISNIS
Hakikat etika bisnis adalah menganalisis
atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun pandangan dari sudut moral.
arenabisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari
tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem
ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai
sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.
Contoh
praktek etika bisnis yang dihubungkan dengan moral :
Uang
milik perusahaan tidak boleh diambil atau ditarik oleh setiap pejabat
perusahaan untuk dimiliki secara pribadi. Hal ini bertentangan dengan etika
bisnis. Memiliki uang dengan cara merampas atau menipu adalah bertentangan
dengan moral. Pejabat perusahaan yang sadar etika bisnis, akan melarang
pengambilan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi, Pengambilan yang
terlanjur wajib dikembalikan.
B. DEFINISI ETIKA BISNIS
Pengertian etika berasal dari bahasa Yunani
“Ethos” berarti adat istiadat atau kebiasaan.hal ini berarti etika berkaitan
dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan
segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau
dari satu generasi ke generasi lainnya.
Menurut Magnis Suseno (1987) etika adalah
sebuah ilmu dan bukan ajaran, yang menurutnya adalah etika dalam pengertian
kedua. Sebagai ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,
etika dalam kedua ini mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu harus
dilaksanakan dalam situasi konkret tertentu yang dihadapi seseorang.
Dalam bahasa Kant, etika
berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonomdan bukan
secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara
bebas, tetapi dapat dipertanggungjawabkan. Bebas dan tanggung jawab adalah
unsur pokok dari otonomi moral yang merupakan salah satu prinsip utama
moralitas.
C. ETIKET, MORAL, HUKUM, DAN AGAMA
Perbedaan Etika dan Etiket
- Etiket berasal dari bahasa Prancis, yaitu etiquette,
yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia.
- Etika berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup
yang baik dan benar dilihat dari sosial, budaya dan agama
- Etiket menyangkut cara, etika menyangkut boleh atau
tidak boleh suatu tindakan dilakukan.
- Etiket berlaku dalam pergaulan. Etika tetap berlaku,
dengan atau tanpa kehadiran orang lain.
- Etiket lebih bersifat relatif, etika lebih bersifat
absolut
- Etiket : penampilan lahiriah, etika penampilan
batiniah
Persamaan Etika dan Etiket
- Keduanya mempunyai objek yang sama, yaitu perilaku dan
tindak tanduk manusia.
- Keduanya mengatur perilaku manusia secara normatif.
Apa yang boleh dilakukan dan tidak apa yang tidak boleh dilakukan.
Etika Sebagai Filsafat
Moral
Etika sebagai
filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap
pakai.
Dalam praktek sehari-hari dalam berbisnis, para pelaku
bisnis harus mengetahui norma-norma yang berlaku dimana kegiatan tersebut dilakukan.
Perbedaan
etika dan agama
Etika
mendukung keberadaan Agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam
menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah.
Perbedaan
antara etika dan ajaran moral agama yakni etika mendasarkan diri pada
argumentasi rasional. Sedangkan Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri
pada wahtu Tuhan dan ajaran agama.
D. KLASIFIKASI ETIKA
Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis”
karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang
dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya
sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini
tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara
turun-temurun.
2. Etika Normatif
Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau
massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum
dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat.
Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam
menjalankan kehidupannya.
3. Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan
dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari
pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan
oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang
dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.
4. Etika Teleologi
Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa
tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika
bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan
mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait,
maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini dikelompollan
menjadi dua macam yaitu :
Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja,
sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua
pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung
akan menerima pengaruh yang baik.
5. Etika Relatifisme
Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di
mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok
universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya
etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan
lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang
bersifat global.
E. KONSEP ETIKA BISNIS
Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture
(budaya perusahaan). Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter
suatu perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma
bersama yang dianut oleh jajaran perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara
karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan pengaturan kantor.
Dasar pemikiran:
Suatu perusahaan akan
memiliki hak hidup apabila perusahaan tersebut memiliki pasar, dan dikelola
oleh orang-orang yang ahli dan menyenangi pekerjaannya.
Agar perusahaan
tersebut mampu melangsungkan hidupnya, ia dihadapkan pada masalah:
- intern,misalnya masalah perburuhan
- Ekstern,misalnya konsumen dan persaingan
- Lingkungan, misalnya gangguan keamanan
Pada dasarnya ada 3
hal yang dapat membantu perusahaan mengatasi masalah di atas yaitu
- Perusahaan tersebut harus dapat menemukan sesuatu yang
baru.
- Mampu menemukan yang terbaik dan berbeda
- Tidak lebih jelek dari yang lain
Untuk mewujudkan hal
tersebut perlu memiliki nilai-nilai yang tercermin pada:
- Visi
- Misi
- Tujuan
- Budaya organisasi
BUDAYA ORGANISASI
Pada budaya organisasi terdapat unsur
- Memecahkan masalah baik internal maupun eksternal
organisasi
- Budaya tersebut dapat ditafsirkan secara mendalam
- Mempunyai persepsi yang sama
- Pemikiran yang sama
- Perasaan yang sama
FUNGSI DAN MANFAAT
BUDAYA PERUSAHAAN
Fungsi
menentukan maksud dan
tujuan organisasi dengan fungsi tersebut organisasi akan mengikat anggotanya.
Manfaat
·
mampu memecahkan masalah intern
·
mampu memecahkan masalah ekstern
·
mampu memiliki daya saing
·
mampu hidup jangka panjang
KUNCI MEMBANGUN
BUDAYA PERUSAHAAN
1. Memahami
proses terbentuknya budaya perusahaan
Memahami
faktor-faktor yang mempengaruhi budaya perusahaan.
Langkah-langkah
membangun budaya perusahaan:
- menemukan
masalah dalam organisasi
- menemukan
opini yang berkembang
- menganalisis
opini dari:
-
lingkup
-
pemunculan
-
kompetensi
-
mutu
-
kadar
Daftar pustaka :
http://pelangianggita.blogspot.co.id/2012/01/contoh-pelanggaran-kasus-kode-etik.html
Ajie, Reza. 2012. Tugas
Etika Bisnis: Makalah Pelanggaran Etika Bisnis. Dalam
Buku
“ HUKUM DAN ETIKA BISNIS” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M tahun 2012