ILMU BUDAYA
DASAR
MANUSIA DAN
CINTA KASIH
FITRIYANA
13213562
1EA19
Pengantar
Cinta
kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan merupakan bagian
hidup
diri manusia. Bentuk-bentuk kehidupan yang dipenuhi rasa cinta kasih dan
kasih
sayang dapat membangkitkan kreativitas manusia. Untuk mengungkapkan rasa
kasih
sayang dan cinta kasih dapat melalui beberapa media. Melalui media bahasa,
lahirlah
seni sastra; dengan media garis, warna, dan bentiik, lahirlah seni rupa; dengan
media
nada, irama, dan suara, lahirlah seni musik, dan lain-lain.
Pengkajian
makna seni budaya sebagai manifestasi cinta kasih, kasih sayang, dan belas
kasihan
terutama yang berkaitan dengan norma, moral dan nilai dimaksudkan untuk
mengembangkan
kepribadian dan wawasan pemikiran. Hal mi. berarti akan
memperluas
daya tanggap, persepsi, dan penalaran mengenai fakta seni budaya yang
dihadapi
keseharian.
Menurut
Purwodarminto, cinta kasih adalah perasaan sayang, perasaan cinta, dan
perasaan
suka pada seseorang. Secara sederhana cinta dapat dikatakan sebagai paduan
rasa
simpati antara dua makhluk. Rasa simpati ini tidak hanya berkembang di antara
pria
dan wanita, akan tetapi dapat pula di antara pria dengan pria atau wanita
dengan
wanita.
Dalam kehidupan keluarga, kasih sayang atau cinta kasih merupakan kunci
kebahagiaan.
Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dan masing-masing pihak
dituntut
rasa tanggung jawab, pcngorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian,
saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang utuh. Bila
salah
satu unsur kasih sayang itu hilang, sebagai misal tanggung jawab, maka retaklah
keutuhan
rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran juga dapat
mengancam
kebahagiaan rumah tangga yang telah terbina.
Cinta
kasih memang sangat terkait dengan kehidupan manusia. Hampir semua
manusia
mengatakan bahwa cinta adalah sesuatu yang penting dalam hidup. Namun
dalam
kehidupan sehari-hari kebanyakan orang tidak pernah berpikir tentang apa dan
bagaimana
cinta itu. Padahal menurut Fromm, cinta dapat diibaratkan sebagai suatu
seni
sebagaimana bentuk seni lainnya, sangat memerlukan pengetahuan dan latihan
untuk
dapat menggapainya.
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang
ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih,
artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan
demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan antara
cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada
yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta
dengan nafsu adalah sebagai berikut :
Cinta bersifat manusiawi
Cinta bersifat rohaniah sedangkan nafsu bersifat
jasmaniah
Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu
cenderung menuntut
Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar
tertentu, yaitu :
Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar
berdasarkan atas suka rela
Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang
bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui
rahasia manusia
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta
dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama, tetapi dalam
kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan. Di
satu pihak ada yang mengatakan, cinta di dengungkan lewat lagu dan organisasi
perdamaian dunia, tetapi di pihak lain ada juga yang mengatakan dalam praktik
kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan.
Cinta menampakkan di dalam kehidupan
manusia dalam berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang mencintai dirinya
sendiri, kadang-kadang seseorang mencintai orang lain. Atau juga istri dan
anaknya, hartanya allah dan rasulnya, berbagai bentuk cinta ini bisa kita
dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an
C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus
umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka
kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah tangga kasih
sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari
cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
di dalarn berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar
dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran,
saling percaya. saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang,
misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih
sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagiaan rumah tangga itu.
Yang dapat merasakan kasih sayang bukan hanya suami
atau istri atau anak-anak yang telah dewasa, melainkan bayi yang masih
merah pun telah dapat merasakan kasih sayang dari ayah dan ibunya. Bayi yang
masih merah telah dapat mengenal suara atau sentuhan tangan ayah ibunya.
Bagaimana sikap ibunya memegang/menggendong telah dikenalnya. Hal ini karena
sang bayi telah mempunyai kepribadian.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam
suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua, pada prinsipnya anak
terlahir dan terbentuk sebagal hasil curahan kasih sayang orang tuanya.
Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan
perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu
terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Suatu kasus yang sering terjadi, yang
menyebabkan seseorang menjadi morffinis, keberandalan remaja, frustrasi dan
sebaginya, di mana semuanya dilatarbelakangi kurangnya perhatian dan kasih
sayang dalam kehidupan keluarganya.
D. KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra,
yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah
tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan
perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya
makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda
jatuh cinta pada seorang gadis secara
serius, ia terlempar ke luar dan cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.”
Yose Ortage Y Gasset dalarn novelnya “On
love” mengatakan “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya
bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya.”
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si
pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran energi cinta tersebut.
Malahan pribadinya akan diperkaya, dan dibebaskan. Cinta yang demikian
merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Kemampuan mencinta memberi nilai hidup
kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita maju atau
tidak dalam evolusi kita.
Dari uraian di atas terlihat betapa agung
dan sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak
nilai cinta, yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan
pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dan cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk
seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Rendra dalam puisinya “Episode”
misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta merasuk ke dalam jiwa dua sejoli
muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran
tiba-tiba ia bertanya
“mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka ?“
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam
lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang
bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
Tiap manusia pernah bercinta, hanya saja
tidak setiap manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk seni.
E. PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi
cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dan kehidupan manusia.
Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya.
Karena itu jelaslah bagi kita semua,
bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, Karena Tuhan pencipta
semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk manusia.
Kalau manusia cinta kepada Tuhan,
kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk ibadah.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai
macam pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi, dan situasi. Sholat
di rumah, di mesjid, sembahyang di pura, di candi, di gereja bahkan di
tempat-tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada
Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan itu sebenarnya karena
manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya. Hal ini berarti manusia mohon
ampun atas segala dosanya, mohon perlindungan, mohon dilimpahkan kebijaksanaan,
agar ditunjukkan jalan yang benar, mohon ditambahkan segala kekurangan yang ada
padanya, dan lain-lain.
Bila setiap hari sekian kali manusia
memuja kebesarannya dan selalu mohon apa yang kita inginkan, dan Tuhan selalu
mengabulkan permintaan umat-Nya, maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan
adalah cinta mutlak. Cinta yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Alangkah besar
dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya, meskipun hanya sekejap.
F. BELAS KASIHAN
Dalam esai on love ada pengertian bahwa
cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat.Itu berarti dalam rasa belas kasihan
tidak terkandung unsur pamrih. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar
keluar dari lubuk hati yang ikhlas.Kalau kita memberikan uang kepada pengemis
agar mendapatkan pujian,itu berarti tidak ikhlas,berate ada tujuan tertentu.Hal
seperti itu banyak terjadi dalam masyarakat.
G. CINTA KASIH EROTIS
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan
penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. cinta kasih
erotis bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis
kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang dapat di eksplosif berupan
jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu , pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri,
tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisi belaka, untuk meredakan
ketegangan yang menyakitkan. Rupanya keinginan seksual dengan mudah dapat di
dicampuri atau di stimulasi oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas
yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan,
sering kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di
artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contoh sering kita jumpai separang
orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap
setiap orang lainya.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta
kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sunguh-sunguh mencintai
dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang
lain(wanita ataupun pria). Hal ini merupakan dasar gagasan bahwa suatu
pernikahan tradisional, yang kedua mempelainya tidak pernah memilih jodohnya
sendiri, beda halnya dengan kebudayaan barat/ zaman sekarang, gagasan itu
ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Cinta kasih hanya di anggap sebagai
hasil suatu reaksi emosional dan spontan.
Dengan demikian, bahwa cinta kasih erotis
merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis
itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar